etelah
melewati persiapan selama lebih kurang satu bulan, rombongan MAN Insan Cendekia
Bengkulu Tengah meluncur menuju Yogyakarta pada Sabtu, 14 Oktober 2017 untuk
mengikuti Olimpiade Bahasa Indonesia tingkat SMA/MA/SMK/sederajat se-Indonesia.
Rombongan yang terdiri dari Salma Afifah (Kelas XI) dan Nada Mufidah (Kelas XI)
ini didampingi oleh guru Bahasa Indonesia, Cici Mulia Sari, M.Pd. Setelah
melaksanakan penyerahan persyaratan dan technical
meeting, rangkaian kegiatan Bulan Bahasa yang dilaksanakan oleh Program
Studi Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Ahmad Dahlan ini di buka di Green Hall Kampus 2 Universitas Ahmad
Dahlan pada Minggu pagi (15 Oktober 2017). Adapun kegiatan tersebut meliputi
Olimpiade Bahasa Indonesia tingkat SMA/MA/SMK/sederajat se-Indonesia, Lomba
Esai Tingkat Mahasiswa se-Indonesia, dan Lomba Musikalisasi Puisi Tingkat Mahasiswa
se-Jawa Tengah.
Untuk Olimpiade Bahasa Indonesia tingkat
SMA/MA/SMK/sederajat se-Indonesia diikuti oleh peserta dari berbagai penjuru di
Indonesia. Masing-masing sekolah dibatasi mengirim peserta maksimal dua
peserta. Siswa MAN Insan Cendekia tak gentar ketika bertemu dengan peserta lain
yang ternyata merupakan siswa kelas XII sedang mereka baru duduk di kelas XI.
Materi olimpiade ini adalah materi SMA kelas X sampai dengan kelas XII.
Siswa MAN Insan Cendekia berjuang mengikuti
Olimpiade Bahasa Indonesia tingkat SMA/MA/SMK/sederajat se-Indonesia tersebut
dengan menjawab soal-soal yang diberikan oleh panitia di Gedung Audit. Setelah
menyelesaikan tahap pengerjaan soal, tiba saat pengumuman pemenang dan siswa
MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah, Salma Afifah, berhasil menyabet juara 3.
Hadiah yang diberikan oleh panitia yakni berupa piala, uang tunai sebesar Rp
2.000.000, dan piagam.
Keberhasilan ini tentu merupakan keberhasilan yang
luar biasa yang diraih oleh MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah yang dalam kurun
waktu 1 tahun 3 bulan pendirian dan baru menerima siswa 2 angkatan sudah
berhasil meraih piala di tingkat nasional. Sebelumnya, MAN Insan Cendekia kerap
menyabet pialaHal ini membuktikan bahwa madrasah yang dipimpin oleh Bapak Imam
Ghozali, M.Pd. ini meskipun dengan segala keterbatasan karena baru beridiri
tetap melahirkan generasi-generasi yang berkualitas.
Keberhasilan ini bukan merupakan akhir dari
perjuangan justru diharapkan menjadi awal dari keberhasilan-keberhasilan siswa
MAN Insan Cendekia selanjutnya supaya lebih berprestasi lagi.